Kebeningan kasihmu...
Dari hati nan keruh menuju kebeningan...
Cinta kasihmu Ibu, menjadi penuntun kesesatan...
Yang selalu menunjukan jalan ridha-Nya...
Tepiskan angin dengan do'a-do'amu...
Maka...
Aku mestinya tidak pantas untuk membantahmu...
Hati suci itu, ialah ketulusan menyemai terangnya cahaya...
Atas segala nikmat dan karunia-Nya...
Yang menguntumkan Bunga-bunga Bahagia...
Karena Ibu selalu membina suatu hidup...
Yang lebih mendekatkan jiwa kepada-Nya...
Kasih tulusmu Ibu...
Membeningkan hati yang keruh...
Dengan bimbingan dan kasih sayangmu...
Maka...
Izinkan anakmu bersandar...
Saat kemalangan hidup menghampiriku...
Kasih sayang seorang Ibu
Betapa beruntungnya seorang anak yang masih berada dekat dengan Ibunya. Merasakan kasih sayang darinya. Tentang kelembutan, kehangatan, ketenangan, dan kebahagiaan yang diberikan olehnya. Kita sebagai seorang anak harus mengerti tentang hal itu. Dengan apapun yang kita miliki, tentunya sangat sulit untuk membalas semua pengorbanan dari seorang Ibu. Sekalipun kita mempunyai banyak hal dari segi materi dan nonmateri, tapi tetap saja kita tidak akan dapat membalas pengorbanan seorang Ibu.
Dengan adanya kita sekarang, berdiri, duduk, bahkan tidur dengan tenang merasakan kehidupan. Itu semua pada dasarnya karena pengorbanan seorang Ibu. Dengan segala jerih payah, kelelahannya, sakit yang tak pernah ia rasakan ketika mengurus kita, dan masih banyak hal lain yang mungkin belum kita fahami secara mendalam tentang pengorbanan dari seorang Ibu.
"Dengan cara bagaimana kita membalas pengorbanannya?"
Kita harus menghormati dan berbakti kepadanya. Menyayanginya dengan penuh rasa hormat. Mengikuti semua nasihat baik darinya. Selalu berusaha untuk menaati dan memenuhi apa yang diinginkannya. Karena Ibu kita adalah orang yang berharga bagi kita. Pelopor kebaikan bagi kita. Sekaligus sebagai pendorong kebenaran, yang dibuktikan dengan nasihat-nasihat baik darinya.
Jadi, sayangilah Ibu. Sayangilah dengan cara yang terbaik. Tidak lupa juga untuk sayang kepada pendamping Ibu, yaitu Ayah. Hormati dan sayangilah Ayah, sebagaimana kita menyayangi Ibu kita sendiri.
Disebutkan didalam salah satu Hadits Rasulullah SAW, yaitu :
Dari Abu Hurairah r.a, beliau berkata : Seseorang datang kepada Rasulullah SAW, dan berkata : " Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?". Rasulullah SAW menjawab : "Ibumu!". Orang tersebut bertanya kembali. " Kemudian siapa lagi?". Rasulullah SAW menjawab lagi, "Ibumu!". Orang tersebut bertanya kembali. "Kemudian siapa lagi?". Rasulullah SAW menjawab, "Ibumu!". Dan orang tersebut bertanya kembali, "Kemudian siapa lagi?". Rasulullah SAW menjawab, "Kemudian Ayahmu." ( H.R. Bukhari No. 5971 dan Muslim No. 2548 )
Catatan dari saya :
"Menurut saya, ibu saya adalah wanita tercantik setelah ketampanan ayah saya. Saya sangat menyayangi mereka. Saya ingin terus berbakti kepada mereka. Memberikan yang terbaik untuk mereka."
Good job.. puisinya boljug👍 Cwo mah jago ya klo bikin puisi hha
ReplyDeleteHehe
Delete