Dari Abu Hurairah RA bahwa ia
mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa mencontohkan dalam islam suatu
contoh yang baik, maka ia akan memperoleh pahalanya, dan pahala orang yang
melakukannya setelahnya, tanpa berkurang sesuatu apa pun dari pahala mereka.
Dan barang siapa mencontohkan dalam islam suatu contoh yang buruk, maka ia
menanggung dosanya, dosa orang yang melakukannya setelahnya, tanpa berkurang
sesuatu apa pun dari dosa mereka.” (HR Muslim)
Kebaikan adalah aset istimewa yang patut
dimiliki oleh setiap pribadi Muslim sejati. Dengan kebaikan, kita senantiasa
memperoleh pundi-pundi pahala dan ridha dari Sang Ilahi. Setiap manusia
memiliki potensi yang kuat dalam menakar dan mengimplementasikan segala bentuk
kebaikan yang tertanam dalam diri.
Allah berfirman, “Barang siapa
datang dengan (membawa) kebaikan, maka dia akan mendapatkan (pahala) yang lebih
baik dari kebaikannya itu.” (QS al-Qasas: 84)
Rantai kebaikan merupakan anugerah
yang harus dilestarikan di dalam kehidupan. Setiap kebaikan yang hadir, tidak
sungkan untuk melahirkan kebaikan berikutnya. Eksistensi berantai tentang
kebaikan yang dilakukan oleh setiap Muslim sejati akan menegasikan segala
bentuk keburukan yang tersaji di dalam kehidupan yang dijalani.
Dari Ibnu Mas’ud RA bahwa
Rasulullah SAW pun bersabda, ”Barang siapa menunjukkan suatu kebaikan, maka ia
akan memperoleh pahala seperti pahala orang yang melakukannya.” (HR Muslim)
Sungguh, mengibarkan amar ma’ruf
dan nahi munkar menjadi salah satu manifestasi konstruktif dalam
melestarikan mata rantai kebaikan. Saling mengingatkan tentang yang haq
dan bathil menjadi takaran elite dalam membangun nilai kasih sayang
antar sesama.
Allah pun memerintahkan kita untuk
merealisasikan setiap bentuk kebaikan dalam kehidupan. “Dan berbuat baiklah (kepada
orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu.” (QS al-Qasas: 77)
Ketahuilah, Muslim terbaik ialah ia
yang berempati dan tulus menerima segala sesuatu yang ada pada dirinya. Selalu
menggelorakan sikap optimis dalam mengaplikasikan nilai kebaikan. Tegas dalam
menegasikan nilai keburukan yang hadir di dalam kehidupan yang dijalani. Karena
menjadi pelopor kebaikan dan agen perdamaian adalah menjadi hal yang utama.
Dari Sahl bin Sa’ad RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Demi Allah, bila Allah
memberi petunjuk kepada satu orang melalui tanganmu, itu lebih baik bagimu
daripada engkau memiliki unta merah.” (HR Bukhari)
Sungguh, setiap perbuatan yang
memiliki manfaat bagi orang lain akan menghasilkan buah kebaikan yang selalu
mengalir. Menentukan sikap terbaik untuk setiap kebaikan menjadi prinsip utama setiap
dari kita di dalam menjalani kehidupan. Senantiasa menjadikan setiap kebaikan
sebagai landasan lahirnya nilai kasih sayang antar sesama.
No comments: