Di dalam kehidupan
ini, tentunya kita sebagai manusia tidak akan bisa terhindar dari sebuah permasalahan.
Permasalahan apapun itu. Baik permasalahan terhadap diri kita sendiri ataupun terhadap
orang lain.
Dalam menghadapi
masalah yang ada, alangkah baiknya jika kita bersedia ikhlas dalam menghadapinya.
Dengan cara itu, Allah menguji hamba-Nya yang beriman. Allah tidak akan memberikan
beban melebihi batas kemampuan hamba-Nya (QS. Al-Baqarah: 286).
Jika kita menghadapi
masalah, tapi tidak mendasarinya dengan keikhlasan, maka itu akan menjadi hal yang
sia-sia. Ibnu Qayyim berkata, “Amalan yang dilakukan tanpa disertai ikhlas dan tanpa
mengikuti tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bagaikan seorang musafir yang
membawa bekal berisi pasir. Bekal tersebut hanya memberatkan, namun tidak membawa
manfaat apa-apa”.
Ikhlas dapat
di analogikan sebagai gelas, yang berisikan air putih. Tak ada sedikit pun yang
ada dalam gelas itu selain murni air putih belaka, tanpa tercampuri apa pun. Itulah
yang disebut dengan ikhlas. Kita melakukan satu amalan hanya karna Allah semata,
tak ada satu pun motivasi lain yang mencampurinya. Tak ada harapan surga, semua
murni karena menghamba kepada Allah saja.
Imam Nawawi menjelaskan
dalam kitabnya, Nashaihul 'Ibad. Ada tiga tingkatan ikhlas, yang mendasari seseorang
melakukan suatu amalan dengan suatu maksud tertentu. Pertama, membersihkan perbuatan
kita dari perhatian makhluk (manusia) di mana tidak ada yang diinginkan, dengan
ibadah yang sudah kita lakulan, selain hanya untuk taat dan patuh kepada Allah,
bukan mencari perhatian manusia yang lain, berupa; kecintaan, pujian, dan lain sebagainya.
Kedua, melakukan
perbuatan apapun karena Allah, agar kita senantiasa diberi bagian-bagian akhirat,
seperti dijauhkan dari siksa api neraka dan dimasukkan ke dalam surga, serta menikmati
berbagai macam kelezatannya.
Ketiga, melakukan
perbuatan karena Allah, agar diberi bagian duniawi, seperti kelapangan rezeki, dan
terhindar dari hal-hal yang menyakitkan.
Kita sebagai
hamba-Nya, harusnya bisa mengendalikan diri kita, agar kita tergolong sebagai orang-orang
yang ikhlas, dan mendapatkan pertolongan dari Allah SWT. Rasulullah SAW. bersabda,
"Sesungguhnya Allah menolong ummat ini dengan orang orang yang lemah dengan
doa, shalat, dan keikhlasan mereka". (HR. An-Nasa’i)
No comments: