Didalam mengkaji bahasan filsafat, terdapat empat perkara
yang menjadi masalah utama atau empat perkara yang dicari hakikatnya yaitu
berikut ini.
Pertama,
mencari yang benar, lawannya yang salah.
Kedua,
mencari yang baik, lawannya ialah buruk.
Ketiga,
mencari yang indah, lawannya ialah jelek.
Keempat,
mencari Yang Suci, atau Yang Mahasempurna, lawannya
ialah tidak sempurna.
Jika kita mendalami, perbandingan antara jujur dan bohong
dapatlah dicari pada keempat-empat masalah itu, dan jika kita memperkecil area
kajiannya, menyisihkan di antara benar dan bohong, dapatlah kita ambil pada
filsafat yang pertama, yaitu mencari yang benar dan menjauhi yang salah.
Sikap
jujur adalah benar dan bohong adalah salah.
Untuk
mengetahui mana yang benar dan menjauhi mana yang salah, kita baiknya
mempelajari semua ilmu pengetahuan. Segala ilmu itu mengasah pikiran, seperti
ilmu pasti, termasuk ilmu ukur, berhitung (aljabar dan matematika), dan apabila
penelitian kita terhadap ilmu alam bertambah dalam, niscaya kita akan menemukan
kebenaran.
Yang sebenarnya ada hanyalah
KEBENARAN. Kesalahan itu tidaklah ADA.
Yang benar
adalah dua – kali – dua, sama dengan empat (2 x 2 = 4). Bagaimana kita
menonjolkan suatu hitungan yang mengatakan bahwa dua – kali – dua sama dengan
lima, tidaklah akan bertemu selamanya karena tidak ada. Jika dihitung juga,
tetap salah. Karena itu, jika bertambah tinggi kecerdasan seseorang, bertambah
sukarlah baginya berdusta karena sangat payahlah mengada-adakan perkara yang
tidak ada. Barulah manusia terlepas daripada kepayahan hati karena melawan akal
itu, jika dia kembali kepada kebenaran, yaitu mengakui bahwa yang dikatakannya
ada itu pada hakikatnya ialah tidak ada.
Sebab itu, dapat dipastikan bahwa
semua perbuatan yang salah adalah bisa dikatakan dusta juga karena ia mendustai
kebenaran.
Seorang pencuri adalah seorang yang
membohongi kenyataan, karena dia mengklaim dengan perbuatannya bahwa harta
orang lain adalah hartanya.
Seorang yang boros berbelanja
sehingga melebihi uang yang dimilikinya (pendapatannya) adalah seorang yang
membohongi kenyataan, karena dia memikulkan beban pada dirinya sendiri yang
sebenarnya bukan bebannya.
Seorang kaya-raya yang bakhil
membohongi kenyataan, karena dia tidak mengakui bahwa dirinya tidak dapat
bersosialisasi dan meremehkan masyarakat kecil.
Pendeknya, bukan tutur kata saja
bahwa sikap hidup yang menyalahi fakta sebenarnya atau menyalahi yang ada
adalah bohong. Semua perkara yang salah dan tidak sesuai dengan fakta
sebenarnya, tidaklah dapat diteruskan.
Sekali lagi, tidaklah dapat
diteruskan, misal kerbau diberi pelana, karena pelana untuk kuda, atau
lokomotif ditarik dengan lembu. Apabila kecerdasan kita bertambah tinggi dan
sejalan pula dengan perasaan kita yang halus, kitapun mencari dan mencintai
fakta yang sebenarnya, mana yang sewajarnya, dan mana yang seimbang.
Kerbau diberi pelana tidaklah
benar.
Kerbau diberi pelana tidaklah
seimbang, artinya tidaklah adil.
Kerbau diberi pelana tidaklah indah.
Kerbau diberi pelana tidaklah sempurna.
Oleh sebab itu, kebenaran sejati ialah keadilan sejati,
adalah keindahan sejati, adalah kebaikan sejati dan jauh dari yang sempurna.
Dusta adalah salah, janggal, buruk
dan jauh dari kesempurnaan. Apbila bertemu dengan kedustaan, kacaulah alkal dan
budi, dan belum dia merasa senang tenteram selagi belum bertemu yang
sebenarnya.
Ibnu Taimiyah berkata, “Yang salah
itu tidak ada hakikatnya.”
Sebab itu, semua dusta adalah
bohong, artinya tidak ada.
Dan, semua dosa baik besar atau pun
dosa kecil adalah kebohongan belaka!
Sebelum
bertemu dengan yang sebenarnya, gelisahlah akal mencarinya. Orang yang berbuat
bohong dan dusta, ditekanlah dia terus-menerus oleh akal budinya, sampai dia
kembali kepada yang sebenarnya. Akan tetapi, orang yang membohongi, artinya
mengada-ada yang tidak ada, adalah orang yang tidak beres akalnya atau sakit
jiwanya.
Perlulah orang yang sakit itu
diobati sampai sembuh.
Dengan kesembuhan itu, hilanglah kedustaan
dan itulah yang benar.
Mantul
ReplyDeleteMacan tutul kayanya hehe, semoga bermanfaat ya;-)
Deletebagusss iinii,, bisa meluruskan cara berfikir dan memandang sesuatu
ReplyDeleteTentu, semoga kita tetap menjadi orang yang berusaha baik ya;-)
Delete