October 2017 - Yoga Firdaus

Saturday, October 14, 2017

Ide Cemerlang
Saturday, October 14, 20170 Comments
Bisnis baruku ini aku mulai disaat aku telah masuk di kursi perkuliahan. Aku sendiripun tak menyangka tentang hal ini. Mungkin, ini salah satu jalan dari Allah SWT untukku.

Ini semua bermula disaat temanku yang memang dekat sekali denganku. Ia bernama Afif. Dengannya aku berinteraksi, saling bertukar pendapat, belajar bersama dan lain-lain. Dia temanku yang berasal dari Kota Majalengka. Dan aku berasal dari Kota Bogor.

Pada suatu hari, temanku ini menceritakan kepadaku tentang hal-hal yang berhubungan dengan bisnis. Dan akupun sangat senang sekali mendengarkan ceritanya. Aku sangat memperhatikan dirinya dan apapun yang diceritakan olehnya. Dan ternyata, itu membuatku terpengaruh. Aku mulai berfikir dan terus mengembangkan pemikiranku tentang Bisnis. Dan disaat itu aku merasa bahwa bisnis adalah salah satu hal yang positif yang sekarang ini bisa aku lakukan.

Di hari selanjutnya, temanku memberi pesan kepadaku lewat pesan singkat. Ia memberitahuku tentang suatu Bisnis. Dan akupun dengan senang hati mencerna pesan darinya. Pesannya berisi tentang Bisnisnya. Dia mempunyai sebuah bisnis yang unik. Akupun mulai terpengaruh olehnya.

Bisnis tersebut ialah bisnis yang sudah dijalankan olehnya bersama temannya yang bernama Bil Huda. Nama produk di bisnisnya yaitu Camilan Anak Kos (CAKOS). Dengan adanya hal itu, mebuatkan semangat untuk bisa berbisnis. Aku mulai tertarik dengan apa yang dijelaskan oleh temanku tentang bisnis ini.
Di dalam perbincangan saat itu, aku ditawarkan untuk ikut serta dalam bisnisnya, yaitu Bisnis dengan produknya yang bernama Camilan Anak Kos (CAKOS). Dan aku mulai mengatakan kepada temanku bahwa aku sangat senang menerima tawaran Bisnisnya.
Disaat itulah, aku mulai bergabung di Bisnis baruku. Yaitu, Camilan Anak Kos (CAKOS) 
Read more
Wanita Tercantik
Saturday, October 14, 2017 2 Comments
IBU
Kebeningan kasihmu...
Dari hati nan keruh menuju kebeningan...
Cinta kasihmu Ibu, menjadi penuntun kesesatan...
Yang selalu menunjukan jalan ridha-Nya...
Tepiskan angin dengan do'a-do'amu...

Maka...
Aku mestinya tidak pantas untuk membantahmu...
Hati suci itu, ialah ketulusan menyemai terangnya cahaya...
Atas segala nikmat dan karunia-Nya...
Yang menguntumkan Bunga-bunga Bahagia...
Karena Ibu selalu membina suatu hidup...
Yang lebih mendekatkan jiwa kepada-Nya...

Kasih tulusmu Ibu...
Membeningkan hati yang keruh...
Dengan bimbingan dan kasih sayangmu...

Maka...
Izinkan anakmu bersandar...
Saat kemalangan hidup menghampiriku...

Kasih sayang seorang Ibu

Betapa beruntungnya seorang anak yang masih berada dekat dengan Ibunya. Merasakan kasih sayang darinya. Tentang kelembutan, kehangatan, ketenangan, dan kebahagiaan yang diberikan olehnya. Kita sebagai seorang anak harus mengerti tentang hal itu. Dengan apapun yang kita miliki, tentunya sangat sulit untuk membalas semua pengorbanan dari seorang Ibu. Sekalipun kita mempunyai banyak hal dari segi materi dan nonmateri, tapi tetap saja kita tidak akan dapat membalas pengorbanan seorang Ibu.


Dengan adanya kita sekarang, berdiri, duduk, bahkan tidur dengan tenang merasakan kehidupan. Itu semua pada dasarnya karena pengorbanan seorang Ibu. Dengan segala jerih payah, kelelahannya, sakit yang tak pernah ia rasakan ketika mengurus kita, dan masih banyak hal lain yang mungkin belum kita fahami secara mendalam tentang pengorbanan dari seorang Ibu.

Kita sebagai anak tentunya harus berusaha untuk dapat membalas sebagian dari pengorbanannya.

"Dengan cara bagaimana kita membalas pengorbanannya?"

Kita harus menghormati dan berbakti kepadanya. Menyayanginya dengan penuh rasa hormat. Mengikuti semua nasihat baik darinya. Selalu berusaha untuk menaati dan memenuhi apa yang diinginkannya. Karena Ibu kita adalah orang yang berharga bagi kita. Pelopor kebaikan bagi kita. Sekaligus sebagai pendorong kebenaran, yang dibuktikan dengan nasihat-nasihat baik darinya.

Jadi, sayangilah Ibu. Sayangilah dengan cara yang terbaik. Tidak lupa juga untuk sayang kepada pendamping Ibu, yaitu Ayah. Hormati dan sayangilah Ayah, sebagaimana kita menyayangi Ibu kita sendiri.

Disebutkan didalam salah satu Hadits Rasulullah SAW, yaitu :
Dari Abu Hurairah r.a, beliau berkata : Seseorang datang kepada Rasulullah SAW, dan berkata : " Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?". Rasulullah SAW menjawab : "Ibumu!". Orang tersebut bertanya kembali. " Kemudian siapa lagi?". Rasulullah SAW menjawab lagi, "Ibumu!". Orang tersebut bertanya kembali. "Kemudian siapa lagi?". Rasulullah SAW menjawab, "Ibumu!". Dan orang tersebut bertanya kembali, "Kemudian siapa lagi?". Rasulullah SAW menjawab, "Kemudian Ayahmu." ( H.R. Bukhari No. 5971 dan Muslim No. 2548 )

Catatan dari saya :

"Menurut saya, ibu saya adalah wanita tercantik setelah ketampanan ayah saya. Saya sangat menyayangi mereka. Saya ingin terus berbakti kepada mereka. Memberikan yang terbaik untuk mereka." 


Terima kasih telah berkunjung. Semoga bermanfa'at :-)
Read more