October 2018 - Yoga Firdaus

Tuesday, October 23, 2018

Cara Jitu Menggenggam Dunia
Tuesday, October 23, 20180 Comments
(1)    إقرأْ بسم ربك الذي خلق 
"Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan." {Q.S. Al 'Alaq : I}
Dengan "Membaca", pastinya anda akan sangat mudah untuk menggenggam dunia ini. Dalam pembahasan kali ini, yang harus perlu kita ketahui ialah bahwa pada dasarnya setiap individu pasti mempunyai keinginan, atau yang sering kita kenal dengan cita-cita. Yaps, pastinya masing-masing dari kita mempunyai keinginan yang ingin dicapai. Hal tersebut dapat dicapai dengan beberapa cara tertentu. Kita dituntut untuk mempunyai caranya, yakni cara untuk menggapai keinginan atau cita-cita tersebut. Kita harus bisa mengetahui apa yang harus kita lakukan sekarang untuk menggapai keinginan atau cita-cita tersebut.
Seseorang bertanya, "Nah, Bagaimanakah cara kita untuk dapat menggapai sebuah cita-cita? Dan apakah hal yang seharusnya kita lakukan?"
Pertanyaan yang sangat sederhana, tapi sangat bermakna bagi orang-orang tertentu yang merasakan tentang betapa bahagianya menjadi manusia yang bisa menggapai keinginan atau cita-cita yang diinginkan.
Apakah jawabannya sangat sederhana seperti halnya pertanyaan? Yaps, jawabannya pun sangat sederhana, yaitu dengan Membaca.
Membaca membuat kita dapat menggenggam dunia. Dengan membaca, kita akan mudah untuk menggapai dan meraih apa yang kita inginkan. Keinginan ataupun cita-cita bisa dicapai dengan satu cara yang sederhana, yaitu dengan "Membaca".
            Karena tidak ada hal yang lebih penting bagi kita yang ingin menggapai cita-cita selain dengan tekun dalam belajar. Membaca membuat kita kaya akan pengetahuan. Membuat keahlian yang kita miliki berkembang secara cepat dan tepat. Banyak fakta mengenai seseorang yang gemar dengan membaca, dia lebih bisa beradaptasi dengan pengetahuan yang baru. Dan dia lebih mudah untuk dapat kritis terhadap pengetahuan yang ada.
            Jika kita mempunyai keinginan atau cita-cita, maka carilah cara yang terbaik untuk menggapainya.
Ya, dengan membaca, kita akan dapat meraih apa yang kita inginkan atau yang kita cita-citakan dengan mudah. Karena sesungguhnya kita dapat menggenggam Dunia dengan membaca.
Membaca adalah tempat wisata ilmu tanpa berbayar. Dengan membaca, kita dilatih untuk senantiasa selalu mengaktifkan Otak kanan dan kiri kita. Misalnya, dengan membaca kita dapat menambah daya imajinasi. Ketika seseorang membaca, tidak hanya berpikir kritis saja yang dapat dilakukan, namun dengan cara lain mereka juga akan dapat memberikan hal yang menakjubkan, yakni dengan daya imajinasi otaknya yang digunakan untuk berpikir kreatif.
Alquran adalah salah satu bacaan yang harusnya dibaca oleh kita. Dengan Membacanya, pastinya kita akan dapat merasakan manfaatnya. Manfaat yang besar yang terkandung didalamnya. Selain sebagai Kitab Suci Umat Islam, juga merupakan salah satu sumber utama dalam hal mengenai Disiplin Keilmuan. Alquran dapat menjawab berbagai problematika yang tengah dihadapi oleh pemikir-pemikir, baik pemikir Islam ataupun Pemikir Barat. Dengan ini, bisa dinyatakan bahwa kemajuan ilmu pengetahuan berbanding lurus dengan perhatian dan pengamalan perintah membaca yang ada didalam Alquran. Itu artinya, semakin banyak kegemaran membaca, pasti peredaran intelektualitas kian semakin meninggi. Dengan membaca, wawasan kita semakin bertambah. Diiringi dengan penghayatan tentang bacaan yang dibaca, pemikiran kita sendiri pun akan mudah berkembang pesat. Tingkat intelektualitas diri kitapun semakin menonjol. Dengan mudahnya kita melakukan sesuatu, bahkan menginginkan sesuatu diiringi dengan pencapaian yang maksimal. Karena dengan membaca, kita akan mendapatkan manfaat yang besar.
Beberapa manfaat membaca, yaitu :
  • Membuat kita menjadi bisa, untuk meresepsi, menganalisa, bahkan menginterprestasi dari hasil bacaan. Dan semua itu bisa di Aplikasikan dalam kegiatan sehari-hari.
  • Melatih kemampuan befikir, karena pada dasarnya bisa dibayangkan jika Otak itu bagaikan Pedang,semakin di asah akan semakin tajam. Sederhananya, membaca dapat meningkatkan keahlian kognitif dan meningkatkan pembendaharaan kosakata.
  • Meningkatkan Pemahaman.
  • Menambah Wawasan dan Ilmu Pengetahuan.
  • Dan membuat kita mudah menyesuaikan diri dalam berbagai corak kehidupan, serta tetap bisa bertahan dalam menghadapi Gejolak Zaman.
Itulah sekilas tentang bagaimana pentingnya membaca, yang ternyata dapat membuat kita tahu akan segalanya. Bahkan, untuk dapat menggenggam Dunia ini. 
Ya, yaitu dengan membaca.
Oke teman-teman, sepertinya cukup sampai disini pembahasan kali ini. Mudah-mudahan dapat bermanfa'at dan bisa membuat kalian semua mampu untuk menggenggam Dunia. Yakni dengan membaca. :-)
Read more
Semester 3
Tuesday, October 23, 20180 Comments
Mata kuliahnya adalah:
1. Wacana Bahasa Arab I
2. Wacana Bahasa Inggris I
3. Ilmu Tasawuf
4. Hadis II
5. Psikologi
6. Antropologi
7. Tafsir II
8. Masail Fiqhiyah
9. Filsafat Ilmu
10. Ulumul Qur’an III
Read more
Semester 2
Tuesday, October 23, 20180 Comments
Mata kuliahnya adalah:
1. Ulumul Qur’an II
2. Ulumul Hadis II
3. Ilmu Fiqh
4. Ilmu Akhlak
5. Bahasa Inggris II
6. Filsafat Umum
7. Bahasa Arab II
8. Tafsir I
9. Metodologi Studi Islam
10. Hadis I
Read more
Semester 1
Tuesday, October 23, 20180 Comments
Mata kuliahnya adalah:
1. Ilmu Tauhid
2. Bahasa Arab I
3. Bahasa Inggris I
4. Bahasa Indonesia
5. Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan
6. Ulumul Qur’an I
7. Tahsin Qiraat Al-Qur’an
8. Ulumul Hadis I
9. Ilmu Alamiah Dasar
10. Sosiologi
Read more
UIN Sunan Gunung Djati, Bandung

Saturday, October 20, 2018

Bakti Anak Terhadap Orang Tua Yang Telah Wafat
Saturday, October 20, 20180 Comments
Bakti Anak Terhadap Orang Tua Yang Telah Wafat
Rumusan Masalah
Akhlak karimah merupakan wujud bakti seorang anak terhadap orang tuanya yang telah wafat.

Pembahasan
1. Akhlak Karimah
Akhlak karimah adalah akhlak yang terpuji. Akhlak yangbaik yang harus dimiliki oleh setiap orang. Seseorang akan terpandanindah ketika ia memiliki akhlak yang karimah atau terpuji. Didalam hadits dijelaskan bahwa :

حَدَّثَنَا نَصْرُ بْنُ عَلِيٍّ الْجَهْضَمِيُّ حَدَّثَنَا نُوحُ بْنُ قَيْسٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عِمْرَانَ عَنْ عَاصِمٍ الْأَحْوَلِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
سَرْجِسَ الْمُزَنِيِّ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ السَّمْتُ الْحَسَنُ وَالتُّؤَدَةُ وَالِاقْتِصَادُ جُزْءٌ مِنْ أَرْبَعَةٍ وَعِشْرِينَ جُزْءًا مِنْ النُّبُوَّةِ

Telah menceritakan kepada kami Nashr bin Ali Al Jahdlami, telah menceritakan kepada kami Nuh bin Qais dari Abdullah bin Imran dari 'Ashim Al Ahwal dari Abdullah bin Sarjisa Al Muzani bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Perangai yang baik, sifat kehati-hatian dan tidak berlebihan merupakan bagian dari dua puluh empat bagian dari (sifat) kenabian.”
Jika kita memiliki akhlak karimah, maka kita tergolong sebagai orang yang baik perangainya. Orang yang senantiasa menjaga diri dari hal-hal yang tidak baik ataupun merugikan. Berusaha untuk selalu melakukan hal-hal yang baik menurut segala aspek. Dalam hal ini, akhlak karimah pastinya akan memberikan implikasi yang baik bagi pemiliknya. Dengan akhlak karimah, ia merasa lebih baik dan lebih teratur.
Namun, hanya orang-orang tertentu yang bisa mewujudkan akhlak karimah tersebut. Contohnya, kita sebagai anak yang harus berakhlak karimah terhadap orang tua. Dengan selalu berbuat baik kepada keduanya dan membuat mereka bangga akan kehadiran kita di dunia ini. Orang tua adalah orang yang senantiasa mengarahkan kita untuk selau berbuat baik. Maka, sangat pantas jika kitapun berakhlak karimah terhadapnya. Berbakti kepada keduanya adalah cara yang terbaik untuk mewujudkan akhlak karimah terhadap orang tua.
2. Bakti Anak terhadap kedua Orang Tua
            Didalam hadits dijelaskan bahwa:

 قَالَ ثُمَّ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ قُلْتُ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ ثُمَّ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّه

...Beliau menjawab: "Berbakti kepada kedua orang tua." Saya bertanya, "Kemudian?" Beliau menjawab: "Jihad di dalam jalan Allah."
Berbakti kepada keduanya adalah salah satu perbuatan yang sangat terpuji. Dalam kaidah bahasa Arab, berbakti kepada orang tua adalah Al birr al walidain. Banyak hal yang bisa menjadi jalan untuk berbakti kepada orang tua. Sebagai seorang Anak yang dibesarkan oleh keduanya, maka sangatlah patut jika Anak senantiasa  berbakti kepada keduanya.
Di dalam hadits dijelaskan kembali, bahwa:

جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي قَالَ أُمُّكَ قَال
 ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ
قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أَبُوكَ
وَفِي حَدِيثِ قُتَيْبَةَ مَنْ أَحَقُّ بِحُسْنِ صَحَابَتِي وَلَمْ يَذْكُرْ النَّاس

"..menjawab: "Kemudian Ibumu!" dia bertanya lagi; "Kemudian siapa?" dijawab: "Kemudian bapakmu!" sedangkan di dalam Hadits Qutaibah disebutkan;"
Seorang Anak dituntut untuk senantiasa memuliakan keduanya dengan cara yang baik. Membuat keduanya menjadi tenang, senang dan bangga akan kehadiran yang menjadi anaknya.
3. Akhlak karimah terhadap Orang tua yang telah wafat
a. Menshalatkan, mendo'akan, menjalankan wasiatnya yang sesuai dengan syariat dan bersilaturahmi kepada teman dari keduanya.

حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مَهْدِيٍّ وَعُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَمُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ الْمَعْنَى قَالُوا حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ إِدْرِيسَ عَنْ
عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ سُلَيْمَانَ عَنْ أَسِيدِ بْنِ عَلِيِّ بْنِ عُبَيْدٍ مَوْلَى بَنِي سَاعِدَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي أُسَيْدٍ مَالِكِ بْنِ رَبِيعَةَ السَّاعِدِيِّ
قَالَ بَيْنَا نَحْنُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذْ جَاءَهُ رَجُلٌ مِنْ بَنِي سَلَمَةَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلْ بَقِيَ مِنْ بِرِّ أَبَوَيّ
شَيْءٌ أَبَرُّهُمَا بِهِ بَعْدَ مَوْتِهِمَا قَالَ نَعَمْ الصَّلَاةُ عَلَيْهِمَا وَالِاسْتِغْفَارُ لَهُمَا وَإِنْفَاذُ عَهْدِهِمَا مِنْ بَعْدِهِمَا وَصِلَةُ الرَّحِمِ الَّتِي لَا
 تُوصَلُ إِلَّا بِهِمَا وَإِكْرَامُ صَدِيقِهِمَا

Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Mahdi dan Utsman bin Abu Syaibah dan Muhammad Ibnul 'Ala` secara makna, mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Idris dari 'Abdurrahman bin Sulaiman dari Asid bin Ali bin Ubaid -mantan budak (yang telah dimerdekakan oleh) bani Sa'idah- dari Bapaknya dari Abu Usaid Malik bin Rabi'ah As Sa'idi ia berkata, "Ketika kami sedang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba ada seorang laki-laki dari bani Salamah datang kepada beliau. Laki-laki bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah masih ada ruang untuk aku berbuat baik kepada kedua orang tuaku setelah mereka meninggal?" beliau menjawab: "Ya. Mendoakan dan memintakan ampunan untuk keduanya, melaksanakan wasiatnya, menyambung jalinan silaturahmi mereka dan memuliakan teman mereka."
b. Sedekah atas nama keduanya

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَلَامٍ أَخْبَرَنَا مَخْلَدُ بْنُ يَزِيدَ أَخْبَرَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ قَالَ أَخْبَرَنِي يَعْلَى أَنَّهُ سَمِعَ عِكْرِمَةَ يَقُولُ أَنْبَأَنَا ابْنُ
عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا
أَنَّ سَعْدَ بْنَ عُبَادَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ تُوُفِّيَتْ أُمُّهُ وَهُوَ غَائِبٌ عَنْهَا فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ أُمِّي تُوُفِّيَتْ وَأَنَا غَائِبٌ عَنْهَا
أَيَنْفَعُهَا
شَيْءٌ إِنْ تَصَدَّقْتُ بِهِ عَنْهَا قَالَ نَعَمْ قَالَ فَإِنِّي أُشْهِدُكَ أَنَّ حَائِطِيَ الْمِخْرَافَ صَدَقَةٌ عَلَيْهَ

Telah bercerita kepada kami Muhammad bin Salam telah mengabarkan kepada kami Makhlad bin Yazid telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij berkata telah bercerita kepadaku Ya'laa bahwa dia mendengar 'Ikrimah berkata; telah memberitakan kepada kami Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma bahwa Sa'ad bin 'Ubadah radliallahu 'anhu ibunya meninggal dunia saat dia tidak ada disisinya. Kemudian dia berkata: "Wahai Rasulullah, ibuku meninggal dunia saat aku tidak ada. Apakah akan bermanfaat baginya bila aku menshadaqahkan sesuatu?" Beliau bersabda: "Ya". Dia berkata: "Aku bersaksi kepada Tuan bahwa kebunku yang penuh dengan bebuahannya ini aku shadaqahkan atas (nama) nya."
c. Melakukan Ziarah terhadap makam dari keduanya

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ فَزُورُوهَا وَنَهَيْتُكُمْ عَنْ لُحُومِ الْأَضَاحِيِّ فَوْقَ ثَلَاثٍ
فَأَمْسِكُوا مَا بَدَا لَكُمْ وَنَهَيْتُكُمْ عَنْ النَّبِيذِ إِلَّا فِي سِقَاءٍ فَاشْرَبُوا فِي الْأَسْقِيَةِ كُلِّهَا وَلَا تَشْرَبُوا مُسْكِرًا

Berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku pernah melarang kalian berziarah kubur, sekarang berziarahlah. Saya juga pernah melarang kalian makan daging kurban setelah tiga hari, sekarang simpanlah untuk keperluan kalian. Dan saya juga pernah melarang kalian meminum anggur kecuali jika dalam bejana minum, sekarang minumlah dalam semua bejana kalian, tetapi jangan sekali-kali kamu minum yang memabukkan."

Kesimpulan
Anak yang baik ialah anak yang senantisa dapat berbakti kepada orang tuanya. Berusaha semaksimal mungkin untuk memuliakan kedua orang tuanya, serta berusaha untuk membuat keduanya bangga dan senang, di dunia maupun di akhirat kelak.

Daftar Pustaka
Kitab Shahih Muslim
Kitab Shahih Bukhari
Kitab Musnad Ahmad
Kitab Sunan Abu Daud
Kitab Sunan Tirmidzi
Yazid A.Q, Jawas. 2003. Birrul Walidain. Jakarta: Pustaka Darul Qalam
Aziz Fathi sayid, N. 2009. Berbakti Kepada Orang Tua. Jakarta: IslamHouse.com
Jumadi, A. 2014. Birrul Walidain, Lafal. Yogyakarta: Gema Insani
Read more