Tingkatan Ikhlas - Yoga Firdaus

Saturday, July 13, 2019

Tingkatan Ikhlas

Tingkatan Ikhlas
Di dalam kehidupan ini, tentunya kita sebagai manusia tidak akan bisa terhindar dari sebuah permasalahan. Permasalahan apapun itu. Baik permasalahan terhadap diri kita sendiri ataupun terhadap orang lain.
Dalam menghadapi masalah yang ada, alangkah baiknya jika kita bersedia ikhlas dalam menghadapinya. Dengan cara itu, Allah menguji hamba-Nya yang beriman. Allah tidak akan memberikan beban melebihi batas kemampuan hamba-Nya (QS. Al-Baqarah: 286).
Jika kita menghadapi masalah, tapi tidak mendasarinya dengan keikhlasan, maka itu akan menjadi hal yang sia-sia. Ibnu Qayyim berkata, “Amalan yang dilakukan tanpa disertai ikhlas dan tanpa mengikuti tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bagaikan seorang musafir yang membawa bekal berisi pasir. Bekal tersebut hanya memberatkan, namun tidak membawa manfaat apa-apa”.
Ikhlas dapat di analogikan sebagai gelas, yang berisikan air putih. Tak ada sedikit pun yang ada dalam gelas itu selain murni air putih belaka, tanpa tercampuri apa pun. Itulah yang disebut dengan ikhlas. Kita melakukan satu amalan hanya karna Allah semata, tak ada satu pun motivasi lain yang mencampurinya. Tak ada harapan surga, semua murni karena menghamba kepada Allah saja.
Imam Nawawi menjelaskan dalam kitabnya, Nashaihul 'Ibad. Ada tiga tingkatan ikhlas, yang mendasari seseorang melakukan suatu amalan dengan suatu maksud tertentu. Pertama, membersihkan perbuatan kita dari perhatian makhluk (manusia) di mana tidak ada yang diinginkan, dengan ibadah yang sudah kita lakulan, selain hanya untuk taat dan patuh kepada Allah, bukan mencari perhatian manusia yang lain, berupa; kecintaan, pujian, dan lain sebagainya.
Kedua, melakukan perbuatan apapun karena Allah, agar kita senantiasa diberi bagian-bagian akhirat, seperti dijauhkan dari siksa api neraka dan dimasukkan ke dalam surga, serta menikmati berbagai macam kelezatannya.
Ketiga, melakukan perbuatan karena Allah, agar diberi bagian duniawi, seperti kelapangan rezeki, dan terhindar dari hal-hal yang menyakitkan.
Kita sebagai hamba-Nya, harusnya bisa mengendalikan diri kita, agar kita tergolong sebagai orang-orang yang ikhlas, dan mendapatkan pertolongan dari Allah SWT. Rasulullah SAW. bersabda, "Sesungguhnya Allah menolong ummat ini dengan orang orang yang lemah dengan doa, shalat, dan keikhlasan mereka". (HR. An-Nasa’i)

No comments: